Kamis, 01 November 2012

ERP

Di karenakan penulisan yang saya publish terlalu banyak, maka saya menyimpannya dalam bentuk makalah yang harus di download terlebih dahulu.

Klik di sini

Rabu, 24 Oktober 2012

Layanan Telematika



Pendahuluan
Berdasarkan Instruksi Pesiden Republik Indonesia (Inpres) nomor 6 tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara kegiatan bisnis dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa.
Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika secara baik, dan oleh karena itu Indonesia terancam "digital divide" yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju. Kesenjangan prasarana dan sarana telematika antara kota dan pedesaaan, juga memperlebar rurang perbedaan sehingga terjadi pula "digital divide" di dalam negara kita sendiri. Indonesia perlu melakukan terobosan agar dapat secara efektif mempercepat pendayagunaan teknologi telematika yang potensinya sangat besar itu,untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempererat persatuan bangsa sebagai landasan yang kokoh bagi pembangunan secara berkelanjutan.
Di dalam hal ini pemerintah perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi membangun kesadaran politik dan menumbuhkan komitmen nasional, membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatkan kesiapan masyarakat untuk mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika secara sistematik.
Indonesia perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga internasional, kelompok negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri dalam meningkatkankerja sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya pembiayaan, dukungan teknis, dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia sebagai negara berkembang mengatasi "digital divide". Dengan kenyataan tersebut, pemerintah dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan kebijakan serta melakukan langkah-langkahdalam bentuk program aksi yang dapat secara nyata mengatasi "digital divide", dengan arah pengembangan sebagai yang dimaksud dalam isi kerangka kebijakan ini.

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

2. Layanan Telematika di bidang Keamanan
Layanan telematika juga dimanfaatkan pada sector-sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website . Semoga saja daerah-daerah lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin.
Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.




3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:

1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

3. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

Minggu, 14 Oktober 2012

Supply Chain Management (Pabrik Biskuit).rev

  • Untuk produk biskuit kaleng yang dipasarkan di pasar lokal danjuga ke beberapa negara tetangga, perusahaan apa sajakah yang terlibat sehingga anda bisa membeli produk tersebut disebuah supermarket?
  • Gambarkan supply chain dari produk ini.




Several Critical Questions
  • Where do you source your materials?
Penghasil Tebu, Pemerah Susu Sapi, Penghasil Gandum, Penghasil Garam, penghasil Alumunium, Peternak Ayam.
  •  Where do you process or convert them?
Setiap Penghasil memiliki pabrik untuk pengolahannya/prosesnya menjadi barang jadi, kemudian di proses/diolah kembali dalam satu pabrik, yaitu pabrik biskuit untuk menghasilkan produk biskuit kaleng,
  • What channels of distribution do you use?
Untuk saluran distribusi biskuit, ada dua yaitu: Supermarket & pedagang eceran, masing2 distributor biskuit memiliki beberapa konsumen
  • How do you build a strong relationship with your suppliers and customers?
untuk membangun hubungan yang baik antara pemasok: kita sering mengadakan sharing/pertemuan tentang masalah, proses dan tantangan di lapangan sehingga menjadikan bisnisnya, bisnis yang kokoh.

untuk membangun hubungan yang baik antara pelanggan: memberikan service terbaik, dan selalu mengutamakan kepentingan/kebutuhan pelanggan 
  • How do you get direct information from your end-consumers?
memberikan questioner kebanyak konsumen tentang produk yang kita pasarkan, dengan cara survey ke berbagai tempat dimana produk dipasarkan.
  • What logistics structure should you impose?
untuk menentukan struktur logistik yang baik dengan struktur sesederhana mungkin, tetapi tepat sasaran,
  • How do you coordinate your information flows and systems globally?
untuk mengkoordinasikan informasi arus dan sistem global kita serahkan pada ahli dalam mengkordinasikan informasi dan menangani sistem global, sehingga tidak akan terjadi kesalahan yang fatal dalam mengkoordinasi informasi dan sistem global
  • And how do you set up incentive systems for all of your partners in the supply chain to optimize overall performance?
menetapkan standarisasi produk dengan standar international atau standar yang baik, sehingga menumbuhkan minat pada banyak pelanggan dan berdampak pada keoptimalan kinerja secara keseluruhan, dan menjalin hubungan yang baik dengan mitra kita.


Selasa, 12 Juni 2012

Proposal(pendahuluan Bab1)


UNIVERSITAS GUNADARMA
DIREKTORAT PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI




PENULISAN ILMIAH

PEMBUATAN APLIKASI PELAJARAN IPA SECARA INTERAKTIF
MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS 3 & MACROMEDIA DIRECTOR

Nama               : Styadi Ahmad
NPM                : 15109 472
Fakultas           : Ilmu Komputer
Jurusan            : Sistem Informasi
Pembimbing      : Syamsi Ruhama, SKOM., MMSI


Diajukan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Jakarta
2011











BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Multimedia pada saat ini merupakan kemajuan yang dihasilkan berkat teknologi canggih yang dalam waktu singkat dapat berkembang dengan pesat, semakin canggih teknologinya maka multimedia yang dihasilkan akan lebih memuaskan, seperti kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar digital dalam jutaan warna dengan resolusi tinggi serta hasil video dan suara secara digital, karena teknologi sudah menjadi bagian dari hidup kita  dan untuk mempermudah dalam memecahkan suatu masalah, sehingga teknologi sangat diperlukan.
Ilmu pengetahuan adalah hal yang wajib dalam hidup ini karena akan kita bawa sampai akhir hidup, selain itu juga ilmu pengetahuan merupakan salah satu bekal di masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan, kita pasti mengetahui dalam dunia pendidikan bahwa guru yang sangat berperan menentukan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM, karena guru harus memberikan motivasi dan bimbingan belajar kepada siswanya, agar para siswa tidak merasa jenuh dalam belajar.
Materi Pembelajaran secara interaktif disini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA diantaranya Biologi, Fisika, Matematika dan merupakan mata pelajaran kelas 1 SMA semester 1, dan pelajaran IPA merupakan ilmu yang rumit, sehingga menjadi tantangan bagi para guru dalam menjelaskan materi pelajaran ini, guru pasti akan mencari cara bagaimana membuat para siswa untuk tidak merasa bosan mendengarkan dan menyimak selama pelajaran berlangsung, agar siswa dapat mengerti dan memahami materi yang diberikan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para guru dalam menyampaikan materi pelajaran adalah menggunakan teknologi multimedia. Dengan metode pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif atau CBSA.
Merupakan metode yang memasukkan unsur teknologi multimedia dan pembelajran dengan animasi secara interaktif, sehingga para siswa dapat langsung melihat, membaca dan mendengar hal-hal yang dipelajarinya. Salah satu contoh, seorang siswa membuka aplikasi pelajaran yang disajikan secara interaktif dengan multimedia, pada aplikasi tersebut siswa dapat memilih subyek yang akan dipelajari, kemudian di layar tampilan akan muncul teks subyek disertai gambar, suara, bahkan gambar hidup dari subyek yang dipelajarinya ditambah soal latihan sebagai pelengkap dalam pembelajaran. Perhatian siswa akan lebih terpusat dan rasa ingin tahunya akan lebih besar untuk mempelajari hal-hal lainnya karena merasa tertarik akan media penyajiannya. Oleh karena itu penulis membahas aplikasi pembelajaran dengan Adobe flash CS3 dan Macromedia Director dalam penulisan ini.

1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang akan dibahas pada penulisan ilmiah ini adalah, bagaimana cara membuat aplikasi pelajaran IPA kelas 1 Sekolah Menengah Atas atau SMA untuk semester 1 diantaranya Biologi, Fisika, Matematika dengan animasi interaktif. Aplikasi pembelajaran ini dibuat menggunakan Adobe flash CS3 dan Macromedia Director untuk membantu dalam pembuatan animasi, suara maupun text, sedangkan untuk pembuatan database menggunakan plugins/xtras Arca.x32.

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah membuat aplikasi pelajaran IPA kelas 1 Sekolah Menengah Atas atau SMA untuk semester 1 dengan tampilan animasi yang interaktif, yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami isi dari materi yang dipelajari karena disampaikan dalam bentuk audio-visual. aplikasi ini juga dapat digunakan oleh guru untuk mengaplikasikannya kepada siswa dalam pembelajaran, para siswa itu sendiri dapat mengembangkan metode Cara Belajar Siswa Aktif atau CBSA, sehingga menumbuhkan minat dan ketertarikan siswa untuk Belajar.
1.4   Metode Penulisan
Untuk membuat aplikasi pembelajaran ini, penulis melakukan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pemilihan software menggunakan Adobe Flash CS3 dan Macromedia Director, dengan hardware computer berupa processor intel dual core, memory 1gb, harddisk 120gb yang akan digunakan penulis sebagai media pembuatan aplikasi pembelajaran.
2. Pemilihan Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA kelas 1 SMA semester 1 untuk dijadikan pelajaran animasi yang interaktif, beserta soal agar meningkatkan metode Cara Belajar Siswa Aktif atau CBSA.
3. Pembuatan rancangan tampilan aplikasi pembelajaran, diantaranya, background, animasi, text, suara, dan database, agar dapat mendeskripsikan isi dari aplikasi multimedia ini.
4. Publikasi file flash, dengan menggunakan Adobe flash CS3 dan Macromedia Director kemudian digabungkan menjadi satu, sebagai aplikasi utama dalam pembuatan aplikasi pembelajaran.

1.5   Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membagi struktur penulisan kedalam beberapa bagian dengan sistematika sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab 2:  Landasan Teori.
Di dalam bab ini menjelaskan tentang pengertian multimedia, kemudian pembelajaran animasi secara interaktif yang dapat diaplikasikan oleh guru maupun siswa,  pengenalan softwere Adobe Flash CS3 dan Macromedia Director dalam membuat animasi, text dan suara beserta tools dalam pembuatan animasi ini.

Bab 3:  Analisa dan pembahasan
Bab ini menjelaskan bagaiana pembuatan aplikasi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA untuk kelas 1 Sekolah Menengah Atas atau SMA semester 1 dengan tampilan animasi yang interaktif,  diantaranya pembuatan, animasi, text, suara, dan database.
Bab 4: Penutup
Bab penutup merupakan bab terakhir dari tulisan ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan hasil pembahasan tulisan ini, sedangkan saran memuat hal-hal yang dikemukakan oleh penulis untuk menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut.


Senin, 09 April 2012

Asal-usul Bahasa

Hingga abad ke 18 dan masa pencerahan (sebuah gerakan intelektual Eropa), sebagian besar pemikiran mengenai asal-usul bahasa berasumsi bahwa bahasa dimulai sejak adam dan hawa di Taman Firdaus. Teori terbaru mengenai asal usul bahasa adalah bahwa gerakan-gerakan tangan sederhana digunakan sejak 6 atau 7 juta tahun yang lalu, tak lama setelah garis keturunan (evolusi) manusia terpisah dengan kera. Teriakan digunakan untuk seruan ketakutan atau ledakan emosi. Sekitar 5 juta yahun yang lalu, hominid awal yang dikenal sebagai Australopithecus mulai berjalan tegak, dan sebuah bentuk gerakan tangan yang lebih rumit mungkin digunakan sejak itu. kemudian 2 juta tahun yang lalu, ukuran otak bertambah dan gerakan tangan digunakan dalam berbagai kombinasi untuk mengekspresikan gagasan, dan tetap menjadi cara komunikasi yang utama.

Sekitar 100.000 tahun yang lalu, homo sapiens mungkin telah mengubah cara komunikasi utama dari gerakan tangan dan muka menjadi vokalisasi dan penggunaan suara-suara yang berbeda untuk menyampaikan berbagai makna. Lambat laun, gerakan isyarat berkurang meskipun kita masih menggunakannya sekarang untuk menegaskan pembicaraan, bahkan saat kita melakukan komunikasi melalui telepon ketika orang yang kita ajak bicara diujung sana tidak bisa melihat gerakan kita.

Bahasa lisan paling tua hampir bisa dipastikan adalah bahasa Maya yang telah ada sejak tujuh ribu tahun yang lalu ketika suku Maya bermigrasi ke selatan menuju Meksiko. Ada 30 bahasa Maya sebagai bahasa lisan sekarang ini, masing-masing begitu dekat hubungannya sehingga para ahli bahasa percaya seluruh bahasa itu berasal dari satu bahasa proto-Maya

Sedangkan bahasa tulisan pertama dikembangkan oleh bangsa Sumeria sejak lebih dari lima ribu tahun yang lalu. Bahasa tulisan pertama saat itu adalah "Cuneiform". Hurufnya berbentuk paku yang aneh dan itu merupakan pengembngan piktogram-piktogram yang lebih awal. Cuneiform adalah bahasa pertama yang bisa menyampaikan ide-ide dan suara - suara abstrak. Hanya ada 2 angka dalam cuneiform, bentuk paku vertikal atau angka satu dan bentuk paku horisontal untuk angka sepuluh.

beberapa spekulasi lain adalah :

Bow-wow. Teori bow-wow atau cuckoo, yang Muller atribusikan kepada filsuf Jerman Johann Gottfried Herder, melihat kata-kata bermula sebagai imitasi dari teriakan hewan-hewan liar atau burung.
Pooh-pooh. Teori Pooh-Pooh melihat kata-kata pertama sebagai seru-seruan emosional dipicu oleh rasa sakit, senang, terkejut, dan lainnya.
Ding-dong. Müller menyarankan apa yang dia sebut dengan teori Ding-Dong, yang menyatakan bahwa semua mahluk memiliki sebuah getaran resonansi alami, digemakan oleh manusia dalam perkataan awalnya dengan suatu cara.
Yo-he-ho. Teoriyo-he-ho melihat bahasa muncul dari kegiatan kerja sama yang teratur, usaha untuk sinkronisasi otot menghasilkan suatu suara yang 'menghela' bergantian dengan suara seperti ho.
Ta-ta. Teori ini tidak ada dalam daftar Max Müller, tapi diajukan oleh Sir Richard Paget pada tahun 1930. Menurut teori ta-ta, manusia membuat perkataan pertama dengan menggerakan lidah yang meniru gerakan manual, membuatnya terdengar bersuara.
Banyak ilmuwan saat ini menganggap semua teori tersebut tidak begitu banyak yang salah -- adakalanya mereka menawarkan wawasan -- seperti naif komikal dan tidak relevan. Permasalahannya dengan teori tersebut yaitu mereka hampir mekanistik. Mereka mengasumsikan bahwa sekali leluhur kita menyadari kejeniusan mekanisme untuk menghubungkan suara dengan makna, bahasa secara otomatis berkembang.

Permasalahan reliabilitas dan kecurangan


Dari perspektif ilmu modern Darwin, rintangan utama dari evolusi komunikasi mirip-bahasa di alam bukanlah mekanisme. Melainkan, fakta bahwa simbol-simbol -- asosiasi acak antara suara atau suatu bentuk yang tampak dengan maknanya -- adalah tidak dapat diandalkan dan bisa saja salah. Seperti bunyi peribahasa, 'Berbicara itu gampang'. Permasalahan reliabilitas tidak dikenali oleh Darwin, Müller atau oleh ahli teori evolusi awal.

Sinyal vokal hewan pada umumnya secara intrinsik dapat diandalkan. Pada saat seekor kucing mendengkur, sinyal tersebut menandakan bukti langsung bahwa hewan berada pada keadaan senang. Kita dapat 'percaya' kepada sinyal tersebut bukan karena kucing itu jujur, tetapi karena suara itu tidak dapat dipalsukan. Seruan vokal primata bisa saja lebih dapat dimanipulasi, tetapi mereka tetap dapat diandalkan untuk beberapa alasan -- karena mereka susah untuk dipalsukan. Intelijensi sosial primata disebut Machiavellian -- melayani diri sendiri dan tidak dibatasi oleh moral. Monyet dan kera terkadang mencoba menipu satu sama lain, sementara pada saat bersamaan berjaga-jaga agar tidak menjadi korban dari penipuan itu sendiri. Paradoksnya, justru resistensi dari primata terhadap penipuan menghambat evolusi sistem sinyal mereka bersama dengan perkataan yang mirip-bahasa. Bahasa ditolak karena cara terbaik untuk mencegah dari tertipu adalah dengan mengabaikan semua sinyal kecuali yang reliabilitasnya dapat diperiksa langsung. Perkataan secara otomatis gagal dalam tes ini.

Kata-kata sangat mudah dipalsukan. Jika mereka seringkali berbentuk kebohongan, pendengar akan beradaptasi dengan mengabaikan mereka. Supaya bahasa dapat bekerja, pendengar haruslah yakin bahwa pembicara berbicara jujur secara umum. Fitur aneh pada bahasa adalah 'referensi terlantar', yang berarti referensi terhadap topik diluar situasi yang sekarang dialami. Properti ini mencegah ucapan-ucapan menjadi suatu kebenaran 'di sini' dan 'sekarang' secara langsung. Bahasa, karena alasan tersebut, mengasumsikan tingkat kepercayaan yang tidak biasa. Teori dari asal mulanya harusnya menjelaskan kenapa manusia dapat mempercayai satu sama lain dengan suatu cara dimana binatang lain tidak bisa (lihat teori sinyal).

Hipotesis 'bahasa ibu'

Hipotesis 'bahasa ibu' di ajukan pada tahun 2004 sebagai solusi yang mungkin dari masalah ini. W. Tecumseh Fitch menyatakan bahwa prinsip Darwinian dari 'seleksi saudara' -- ketertarikan konvergensi genetis antara kerabat -- bisa jadi bagian dari jawaban. Fitch menyarankan bahwa bahasa bermula dari 'bahasa ibu'. Jika bahasa berevolusi pada awalnya untuk komunikasi antara ibu dan turunan biologisnya sendiri, berkembang lebih lanjut mengikutkan kerabat dewasa juga, ketertarikan antara pembicara dan pendengar pastinya suatu kebetulan. Fitch beralasan bahwa ketertarikan genetis yang sama menyebabkan kepercayaan dan kerjasama yang cukup untuk sinyal yang secara intrinsik tidak dapat dipercaya -- perkataan -- supaya dapat diterima sebagai sesuatu yang terpercaya dan mulai berkembang untuk pertama kalinya.

Kritik terhadap teori ini menunjuk pada seleksi kerabat tidak hanya unik pada manusia. Ibu kera juga berbagi gen dengan turunannya, sebagaimana binatang lainnya, lalu kenapa hanya manusia yang berbicara? Lebih lanjut, sangat susah untuk percaya bahwa manusia awal membatasi komunikasi linguistik hanya pada saudara genetis: tabu mengenai inses pasti memaksa laki dan wanita berinteraksi dan berkomunikasi dengan yang bukan saudara. Jadi, walaupun kita menerima premis pertama Fitch, penyebab dari hubungan 'bahasa ibu' dari kerabat kepada non-kerabat tetap tidak dapat dijelaskan.

Hipotesis 'altruisme timbal balik wajib'

Ib Ulbaek menyebutkan prinsip Darwinian lain -- 'altruisme timbal-balik' -- untuk menjelaskan tingkat kejujuran tinggi yang diperlukan oleh bahasa untuk berkembang. 'Altruism timbal-balik' dapat diekspresikan sebagai prinsip yang jika kamu menggaruk belakang saya, saya akan menggaruk punyamu juga. Dalam istilah linguistik, ia dapat berarti jika kamu berkata jujur pada saya, saya akan jujur juga padamu. Altruism timbal-balik Darwin umumnya, Ulbrek menunjukkan, adalah sebuah hubungan yang terjalin antara interaksi individu-individu yang sering terjadi. Supaya bahasa menguasai seluruh komunitas, bagaimanapun juga, suatu pertukaran diperlukan secara paksa secara universal tidak hanya dibiarkan sebagai pilihan individu. Ulbek menyimpulkan bahwa supaya bahasa dapat berkembang, masyarakat awal secara keseluruhan pastinya subjek dari regulasi moral.

Kritik menunjukkan bahwa teori ini gagal menjelaskan kapan, bagaimana, kenapa atau oleh siapa 'altruisme timbal balik wajib' dapat mungkin ditegakkan. Berbagai proposal telah diajukan untuk memperbaiki kekurangan ini. Kritikan lebih lanjut adalah bahwa bahasa tidak bekerja berdasarkan altruisme timbal-balik. Manusia dalam percakapan grup tidak menyimpan semua informasi kecuali pendengar mau memberikan informasi berharga sebagai balasan. Secara berlawanan, mereka tampak ingin menampilkan kepada dunia akses mereka terhadap informasi yang berhubungan secara sosial, menyebarkannya kepada siapa saja yang mau mendengarkan tanpa menginginkan kembalian.

Hipotesis gosip dan perawatan

Gosip, menurut Robin Dunbar, dilakukan kelompok manusia dimana merawat berlaku pada primata lainnya -- ia membolehkan individu untuk melayani hubungan mereka dan menjaga persekutuan mereka dengan prinsip dasar, Jika kamu menggaruk belakang saya, saya akan menggaruk punyamu juga. Saat manusia mulai hidup di grup sosial yang semakin besar, pekerjaan merawat semua teman dan kenalan menjadi memakan waktu dan tidak terjangkau. Merespon permasalahan ini, manusia menciptakan 'perawatan yang murah dan sangat efisien' -- perawatan vokal. Untuk membuat teman bahagia, sekarang anda cukup 'merawat' mereka dengan suara vokal yang rendah, melayani sejumlah sekutu secara bersamaan sementara membuat kedua tangan bebas untuk pekerjaan lainnya. Perawatan vokal kemudian berkembang secara bertahap menjadi bahasa percakapan -- awalnya dalam bentuk 'gosip'.

Kritik terhadap teori ini menunjuk pada efisiensi dari 'perawatan vokal' -- fakta bahwa bicara itu gampang -- akan merusak kapasitasnya untuk mensinyalkan sejenis komitmen yang disampaikan dengan perawatan manual yang berharga dan memakan waktu. Kritikan lebih lanjut adalah bahwa teori ini tidak menjelaskan transisi krusial dari perawatan vokal -- produksi suara yang menenangkan tapi tidak berarti -- ke kompleksitas kognitif dari berbicara secara sintaks.

Koevolusi ritual/bicara

Teori koevolusi ritual/bicara awalnya diajukan oleh antropolog sosial terkenal Roy Rappaport sebelum dielaborasi oleh antropolog seperti Chris Knight, Jerome Lewis, Nick Enfield, Camilla Power dan Ian Watts. Ilmuwan kognitif dan insiyur robotik Luc Steels adalah pendukung penting dari pendekatan ini, seperti juga antropologis/neurosains biologis Terrence Deacon.

Ilmuwan tersebut beralasan bahwa tidak ada yang namanya 'teori asal mula bahasa'. Hal ini dikarenakan bahasa bukanlah sebuah adaptasi terpisah tapi sebuah aspek internal yang lebih luas -- dinamakan, kultur simbolis manusia secara keseluruhan. Mencoba menjelaskan bahasa secara independen dalam konteks yang luas ini secara spektakuler gagal, para ilmuwan tersebut mengatakan, karena mereka menangani masalah tanpa solusi. Bisakah kita membayangkan seorang ahli sejarah mencoba menjelaskan munculnya kartu kredit secara tersendiri dalam sistem yang luas dimana ia adalah sebuah bagian? Menggunakan kartu kredit masuk akal jika anda memiliki rekening bank secara institusi dikenal dalam suatu jenis masyarakat kapitalis maju -- suatu sistem dimana teknologi komunikasi elektronik dan komputer digital telah ditemukan dan penggelapan dan dideteksi dan dicegah. Dalam hal yang sama, bahasa tidak akan bekerja diluar susunan institusi dan mekanisme sosial. Sebagai contohnya, ia tidak akan bekerja bagi seekor kera yang berkomunikasi dengan kera lain di dunia liar. Bahkan tidak untuk kera tercerdas pun dapat membuat bahasa bekerja di bawah kondisi tersebut.

Senin, 19 Maret 2012

Proposal umum

i. Pengertian Proposal

Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan sehingga memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

ii.Contoh Proposal Umum

PROPOSAL KEGIATAN
PERINGATAN ULANG TAHUN PERUSAHAAN
PT. SEMAR MENDEM

PROPOSAL KEGIATAN
DALAM RANGKA PERINGATAN ULANG TAHUN PERUSAHAAN


1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Tema Peringatan ” 12 tahun bersama jelajahi negeri “.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.2.1 Maksud
Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun kantor kami tercinta, pada tanggal 21 Desember 1012.

I.2.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan diadakannya acara ini:
a. Mempererat tali silaturahmi antar sesama pegawai kantor tanpa memandang batasan divisi perusahaan.
b. Meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi di antara para pegawai.
c. Memupuk semangat kebersamaan antar para pegawai.

1.3 DASAR KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan:
a. Ulang tahun kantor yang kian mendekat.
b.Kebersaan d=antara pegawai yang kian berkurang karna kemajuan telekomunikasi.

2. ISI PROPOSAL

2.1 TEMA KEGIATAN
Kegiatan yang mengedepankan kebersamaan pegawai dalam meningkatkan semangat bekerja, kebersamaan dan kekompakkan.

2.2 MACAM KEGIATAN
1. Acara syukuran ulang tahun perusahaan ke 21
a. Syukuran & Doa.
b. Santap Malam Bersama & Ramah Tamah.
c. Detil pelaksanaan akan ditetapkan kemudian.
2. Perlombaan keluarga dan anak-anak dari para pegawai
a. Jenis perlombaan akan ditetapkan kemudian

2.3 PESERTA
Seluruh pegawai kantor beserta keluarga.

2.4 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
a. Perlombaan keluarga dan anak-anak:
Hari, tanggal : sabtu,22 Desember 2012
Waktu : Pukul 07.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Lapangan Villa tempat menginap.
b. Acara syukuran ultah perusahaan ke 21 – 21 Dsember 2012
Hari, tanggal : Minggu, 22 Dsember 2012
Waktu : Pukul 19.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Aula Villa penginapan.

2.5 SUSUNAN KEPANITIAAN
• Pelindung: Tuhan Yang Maha Esa
• Penasehat: Kepala Divisi Satu bagian pemasaran
• Penanggung Jawab: Kepala Divisi Dua bagian Akuntan

• Panitia Pelaksana

• Ketua Pelaksana: Ardian Julianto (Kepala Divisi Tiga IT)
• Sekretaris: Styadi Ahmad (Kepala Divisi satu bagian Akuntan)
• Bendahara: Wisnu Triyanto (Kepala Divisi Dua bagian IT)

• Seksi-seksi
1. Seksi Acara Malam Syukuran
• Koordinator: Bambang Kurnia
• Anggota: Endah , Rendy Novi, Lily , Kuma , Kaizen, Rahman, Didi.
2. Seksi Perlombaan Keluarga dan Anak-Anak
• Koordinator : Sugih
• Anggota : Tirto, Manulang, Sidiq, Mahmud, Linbad.
3. Seksi Umum & Dokumentasi
• Koordinator : Surya
• Anggota : Randy, Gilang


2.6 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal rinci pelaksanaan kegiatan akan ditetapkan dan diumumkan kemudian.

3. ESTIMASI BIAYA

3.1 PENGELUARAN

1. Seksi Kesekretariatan
• Pembuatan Proposal Rp. 25.000
• Foto kopi Rp. 25.000
• Jumlah Rp. 50.000
2. Seksi Acara Malam Syukuran
• Konsumsi Rp. 6.000.000
• Hiburan Organ Tunggal Rp. 3.200.000
• Jumlah Rp. 9.200.000
3. Seksi Perlombaan Keluarga dan Anak-Anak
• Alat dan bahan perlombaan Rp. 250.000
• Hadiah-hadiah Rp. 1.200.000
• Snack untuk 100 anak @Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
• Jumlah Rp. 3.450.000
4. Seksi Umum & Dokumentasi
• Cuci cetak foto Rp. 500.000
• Transport Rp. 300.000
• Jumlah Rp. 800.000
• Total Rp. 13.450.000
• Terbilang: ( Tiga Belas Juta Empat Ratus Lima Puluh Rupiah)

3.2 SUMBER DANA

Kegiatan ini memperoleh dana dari:
• Bantuan kas kantor Rp. 10.000.000
• Donasi para donator Rp. 5.000.000
• Total Rp. 15.000.000
• Terbilang: (Lima Belas Juta Rupiah)

4. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
LEMBAR PENGESAHAN
• Ketua Pelaksana Sekretaris
Ade Irawan
• Kepala Bagian Humas dan Informasi.





Kelompok Proposal umum (Tugas Softskill – Bhs Indonesia2).

• Ardian Julianto <11109112>
• Styadi Ahmad <15109472>
• Wisnu Triyanto <13109603>